KB.8 Kematian dan Kehidupan di Alam Barzah
Kematian
Seluruh yang bernyawa pasti akan mengalami kematian, termasuk di dalamnya adalah manusia. Bagi manusia, kematian merupakan pintu gerbang untuk memasuki alam akhirat. Tidak ada manusia yang lolos dari kematian. Namun demikian, hanya sedikit yang mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian yang pasti datang tersebut.Orang yang lalai menyambut datangnya kematian, akan mengalami kematiannya dengan sebutuan su’ul khatimat, tetapi bagi orang yang senantiasa mempersiapkan diri
untuk menyambut kematian dengan beramal saleh dan berharap rida Allah Swt., maka baginya adalah husnul khatimah. Tentang kepastian datangnya kematian ini, Allah Swt.,
berfirman yang artinya :
Artinya: tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.(QS. Al-Ankabut [29]: 57)
Allah Swt. telah menginformasikan kepada seluruh umat manusia, bahwa setiap jiwa akan merasakan kematian. Hanya Allah Yang Maha Hidup, tidak akan mati. Adapun jin, manusia, malaikat, semua akan mati. Kematian merupakan sesuatu yang sangat menakutkan. Maut merupakan ketetapan Allah Swt. yang akan mendatangi seluruh orang yang hidup dan tidak ada yang dapat menolak maupun menahannya. Maka kita harus menyiapkan diri untuk menghadapinya dengan keimanan dan amal saleh.
Di masa modern ini memang ada banyak usaha untuk memperpanjang umur. Namun semuanya gagal. Ini setelah ditemukan bahwa sel akan mati, karena kematian ada di dalamnya. Inilah yang diinformasikan Rasulullah Saw.berikut: “Wahai para hamba Allah, berobatlah, karena Allah selalu memberikan obat untuk semua penyakit kecuali ketuaan,” (HR. Ahmad). Pada QS. al-Mulk (67): 2, Allah Swt. berfirman:
Artinya: yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun,(QS. Al-Mulk [67]: 2)
Pada ayat ini, kita mendapati bagaimana Allah membicarakan kematian sebelum kehidupan. Allah menginformasikan kepada kita bahwa kematian adalah makhluk seperti kehidupan. Orang jahiliah menduga bahwa kematian itu datang secara tiba-tiba dan membabi buta. Padahal ada proses yang luar bisa, yang sangat mirip dengan program komputer. Para ahli memastikan bahwa kematian itu sudah diprogram sedemikian rupa oleh Allah Swt. yang setiap orang akan mengalaminya, yaitu ada pada setiap sel tubuh. Program kematian dimulai bersamaan dengan sel pertama yang menjadi bahan dasar manusia. Program ini mendampingi manusia hingga ia menemui ajalnya dengan sistem
luar bisaa yang tidak ada cela sama sekali. Allah Swt. berfirman:
Artinya: Maka Terangkanlah kepadaku tentang nutfah yang kamu pancarkan. Kamukah yang menciptakannya, atau kamikah yang menciptakannya? Kami telah
B. Keadaan Orang Mati
Umur seseorang di dunia ini adalah salah satu takdir Allah yang sudah ditetapkan kepada yang bersangkutan. Jika ia mempergunakannya untuk mengerjakan amal-amal yang bermanfaat, baginya di akhirat kelak akan mendapatkan keuntungan, begitu juga sebaliknya jika dipergunakan untuk kemaksiatan dan belum sempat bertaubat ketika ajal menjemput, maka dia termasuk golongan orang-orang yang merugi.
Orang yang takut akan akibat perbuatan dosa, adalah termasuk orang yang cerdas, karena dia menyadari sebelum dosa-dosanya itu menjadi penyebab kehancurannya, maka dia akan segera bertaubat, dan tidak akan mengulanginya. Ibnu Mas’ud berkata:
“Seseorang yang beriman setiap kali melihat dosanya, ia seolah-olah sedang duduk di bawah gunung dan khawatir gunung itu menimpa dirinya.” (HR. Bukhari).
Untuk itu, orang yang cerdas akan selalu berusaha memperbaiki diri sehingga di akhir hayatnya akan berada dalam keadaan yang baik (husnul khatimah), jangan sampai di akhir hayatnya dalam keadaan yang buruk (su’ul khatimah)
Husnul khatimah
Istilah husnul khatimah sudah menjadi kosa kata yang sering kita dengar dalam percakapan sehari-hari. Istilah ini digunakan untuk mengungkaapkan keadaan orang yang meninggal dunia dalam keadaan baik. Allah swt. Mengingatkan kepada orang-orang yang beriman agar senantiasa keislamannya
sampai ajal datang, sebagaimana firman-Nya:
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar- benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam Keadaan beragama Islam. (QS. Ali Imran [3]: 102)
b. Tanda-tanda husnul khatimah
Pertanda orang yang meninggal dalam keadaan husnul khatimah ada yang hanya diketahui oleh orang yang sedang sakaratul maut, dan ada pula yang diketahui oleh orang lain. Tanda husnul khatimah, yang hanya diketahui hamba yang mengalaminya, yaitu diterimanya kabar gembira saat sakaratul maut, berupa
ridha Allah sebagian ugerah-Nya. Allah Swt. berfirman:
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Rabb kami ialah Allah,” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu”. (QS. Fushilat [41]: 30).
Tanda-tanda orang yang meninggal dalam keadaan husnul khatimah diantaranya adalah:
1) Mengucapkan kalimat tauhid menjelang ajal.
2) Meninggal dunia di jalan Allah, meninggal dalam keadaan sabar ketika
ditimpa penyakit pes, TBC, sakit perut, radang selaput dada, tenggelam.
3) Meninggal pada malam atau hari Jum`at.
4) Bagi wanita, meninggal saat melahirkan, ataupun meninggal saat sedang hamil,
5) Meninggal karena sedang ribath (menjaga wilayah perbatasan),
6) Meninggal dalam keadaan melakukan amal saleh, Rasulullah Saw.bersabda:
7) Meninggal karena mempertahankan harta dari perampokan atau pembegalan.
Upaya mendapatkan husnul khatimah
1) Melakukan ketaatan kepada Allah secara terus-menerus, menjauhkan diri dari perbuatan syirik,
2) Berdoa kepada Allah Swt. dengan sungguh-sungguh agar meninggal dalam keadaan husnul khatimah
3) Berusaha untuk selalu memperbaiki diri, secara lahir dan batinnya.
Su’ul artinya jelek atau buruk dan khatimah artinya penutup. Yang dimaksud dengan su’ul khatimah adalah penutup kehidupan dunia yang buruk, seperti seseorang meninggal dunia dalam keadaan durhaka kepada Allah Swt. ataupun orang yang meninggal ketika sedang melaksanakan maksiat.
Allah Swt. telah mendeskripsikan tentang orang-orang yang beriman itu mempunyai dua sikap dalam hidupnya. Pertama, sikap takut yang besar kepada Allah. Kedua, sikap tekat/kemauan yang kuat untuk berbuat sebaik mungkin, sebagaimana firman-Nya:
Tanda-tanda su’ul khatimah
1) Sulit dibimbing mengucapkan ẓikir/lā ilāha illallāh ketika menghadapi sakaratul maut.
2) Sering melalaikan salat.
3) Suka mengkonsumsi khomr.
4) Durhaka kepada orang tua.
5) Suka berbuat zalim terhadap orang lain.
6) Melakukan dosa besar, keji, dan tidak mau bertaubat kepada Allah swt.
1. Rusaknya aqidah (keyakinan).
2. Menunda-nunda taubat.
3. Adanya ketergantungan kepada dunia, dan terjerumus kepada jalan-jalan yangterlarang.
4. Menyeleweng dari jalan yang lurus dan menolak terhadap kebenaran serta petunjuk.
5. Gandrung kepada kemaksiatan.
6. Bunuh diri dengan segala macam caranya.
Tidak ada komentar