Header Ads

ads header

Breaking News

BAB.7 Etika Berorganisasi dan Profesi [ 2 ]

 

ETIKA DALAM ORGANISASI DAN PROFESI

Adanya apel sebelum kegiatan organisasi dimulai merupakan salah satu cara untuk menanamkan sikap amanah dan patuh pada satu komando yang jelas.

Sebagai manusia sosial, kita memiliki naluri untuk saling berkomunikasi dengan  orang lain. Kita tidak bisa hidup tanpa adanya komunikasi dengan manusia lainnya. Dengan komunikasi ini, kita biasa hidup berkelompok dan terorganisir.

Gambar apel di atas merupakan salah satu bentuk komunikasi yang terkordinir. Dalam organisasi atau pun profesi, apel ini digunakan untuk melatih satu komando perintah. Latihan tersebut secara tidak langsung akan menanamkan sikap amanah dalam berorganisasi dan profesi.

Dalam bab ini, penjelasan tentang organisasi dan profesi akan dibahas. Mulai dari arti umum organisasi dan profesi hingga etika di dalamnya. Adapun beberapa peristiwa yang akan berkaitan akan dijelaskan pula. Oleh karena itu, simaklah dengan baik materi yang telah tersedia.

 

Etika Organisasi

Secara bahasa organisasi berasal dari bahasa Yunani organon yang berarti alat bantu atau instrumen.Apabila dilihat dari asal katanya, organisasi berarti alat bantu yang sengaja didirikan atau diciptakan untuk membantu manusia memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan-tujuannya. Secara istilah organisasi adalah system sosial yang dikoordinasikan secara sadar dengan aturan yang telah dibuat dan disepakati bersama untuk mencapai tujuan tertentu.

Unsur – Unsur Organisasi  

1)    Tujuan suatu organisasi ialah  untuk menghasilkan barang dan pelayanan. Organisasi non profit, sebagai contoh: menghasilkan pelayanan dengan keuntungan masyarakat, seperti pemeliharaan kesehatan, pendidikan, proses keadilan, dan pemeliharaan jalan. Bisnis menghasilkan barang konsumsi dan pelayanan seperti mobil, perumahan, dan wahana rekreasi.

2)      Pembagian kerja adalah sebuah proses melaksanakan pekerjaan ke dalam suatu komponen kecil yang melayani tujuan organisasi dan untuk dilakukan oleh individu atau kelompok. Pembagian kerja ini berlangsung untuk memobilisasi organisasi dalam pekerjaan banyak orang untuk mencapai tujuan umum dari organisasi.

3)      Hirarki kewenangan adalah hak untuk bertindak dan memerintah pribadi orang lain. Hal itu menunjukkan terkoordinirnya sebuah organisasi untuk menjamin hasil pekerjaan mencapai tujuan organisasi.

4)      Sumber daya. Di sini sumber daya yang dimaksudkan adalah kumpulan orang yang beraktivitas untuk mencapai tujuan organisasi.

Dalam memenuhi tujuan organisasi diperlukan efektivitas dalam organisasi.

Efektifitas organisasi ini dapat terwujudkan dengan baiknya efektifitas individu dan kelompok.

Pertama, efektifitas individu tergantung dari perilakunya terhadap kelompok.

Perilaku di sini merupakan suatu fungsi dari integrasi antara individu dengan lingkungannya. Jadi setiap individu berperilaku ketika ada rangsangan dan memiliki sasaran tertentu dan setiap individu memiliki perbedaan dalam berperilaku sesuai dengan kemampuan, pengetahuan, sikap, motivasi, dan tekanan yang ada pada individu. Semakin positif kemampuan, pengetahuan, sikap, motivasi, dan tekanan pada individu, maka efektifitas individu akan semakin baik.

Kedua, efektifitas kelompok yaitu tergantung dari kohesivitas atau kepaduan, kepemimpinan, struktur, status, peran, dan norma yang ada pada kelompok kerja.

Adapun kelompok memiliki empat ciri yaitu memiliki tujuan bersama, interaksi dalam kelompok memiliki pengaruh pada setiap anggotanya, selalu ada perbedaan tingkat karena adaya hirarki wewenang, dan memiliki norma dan nilai yang dibentuk bersama.  

Ketiga, efektivitas organisasi yaitu tergantung dari lingkungan, teknologi, strategi, pilihan, struktur, proses dan budaya organisasi.

Ketiga efektivitas di atas tidak akan terpenuhi jika hambatan dalam organisasi tidak terselesaikan. Hambatan individu karena adanya perbedaan contohnya perbedaan pola pikir dan kemampuan, hambatan mekanik karena adanya permasalahan dalam struktur organisasi contohnya ketidakpastian wewenang struktur organisasi, hambatan fisik karena kondisi lingkungan seperti jarak yang terlalu jauh sehingga komunikasi tidak terjalin baik, dan hambatan semantik karena kata yang muncul memiliki banyak arti yang menimbulkan interpretasi berbeda.

2. Etika Dalam Berorganisasi

Memiliki niat dan tujuan yang mulia Sebuah organisasi pasti didirikan karena ada niat dan tujuan. Niat dan tujuan didirikan organisasi ini sangat menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam organisasi meskipun nantinya keberlangsungan organisasi akan bergantung pada etos individu dan kelompok dalam organisasi. Jikalau niat dan tujuannya mulia, maka dibentuknya organisasi akan lebih bermanfaat sesuai dengan niat dan tujuannya.  Rasulullah Saw. bersabda:

Tidak ada komentar