Header Ads

ads header

Breaking News

BAB . 4 ETIKA BERGAUL DALAM ISLAM

 

Pengertian Etika Bergaul

Etika ialah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan 
kewajiban. Dalam Bahasa Arab, etika biasa disebut dengan adab yaitu kebiasaan atau
aturan tingkah laku praktis yang mempunyai muatan baik yang diwariskan dari satu
generasi ke generasi berikutnya. Menurut al-Jurjani, adab adalah pengetahuan yang dapat
menjauhkan seseorang dari kelalaian.
Sedangkan Bergaul ialah berbaur dengan individu atau kelompok lain. Jadi yang
dimaksud dengan etika bergaul adalah aturan tingkah laku untuk berinteraksi dan
berkomunikasi dengan sesama manusia sehingga terjalin hubungan tingkah laku yang
baik antar individu.
Islam mengajarkan untuk mengusahakan etika bergaul yang baik. Seperti etika
berjalan, Islam mengajarkan kerendahan hati ketika berjalan dan menjawab sapaan
dengan baik meskipun dari orang-orang jahil. Allah Swt. berfirman: 

Artinya : “Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.” (QS. alFurqān [25]: 63)

B. Macam-macam Etika Bergaul dan Praktiknya


Dalam bergaul kita sering berinteraksi dengan orang dewasa, teman sebaya, anakanak, dan lawan jenis. Dalam interaski tersebut, kita menemukan beberapa perbedaan  cara berinteraksi dengan mereka. Terkadang seseorang berkata dengan menggunakan wibawanya, terkadang pula orang akan berkata dengan riang gembira ketika bertemu dengan anak-anak. 

Berdasarkan segi umur lawan bicara, etika bergaul ada tiga yaitu : 


1. Etika bergaul dengan orang yang lebih tua.

Dalam agama Islam orang tua ada tiga yaitu, bapak dan ibu kandung, kedua mertua, dan guru.

Artinya : “Dari Ibnu Abbas, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, Keberkahan ada pada orang-orang tua dari kalian”. [HR. Hakim dan Ibnu Hibbān)

Berikut ini adalah tujuh etika yang seharusnya dilakukan kepada orang tua menurut Imam al-Ghazali, yaitu 
a. Mendengarkan dan mengikuti arahan orang tua
b. Berdiri ketika orang tua berdiri


c. Tidak berjalan di depan orang tua
d. Mencari ridha kedua orang tua
e. Bersikap rendah hati kepada orang tua
f. Tidak mengungkit-ungkit kebaikan orang tua
g. Tidak menunjukkan sikap murung dan tajam di hadapan orang tua
h. Sebelum pergi harus meminta izin kepada orang tua

Sedangkan etika yang seharusnya dilakukan kepada guru menurut Imam alGhazali, yaitu

a.Meminta izin ketika hendak bertanya
b. Harus menundukkan kepala
c. Tidak berburuk sangka kepada guru

Dalam al-Qur`an, kita diajarkan untuk seyogyanya betingkah laku sebagai berikut

a. Sopan

Allah Swt. berfirman: 
Artinya : “Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan  ucapkanlah:  "Wahai  Tuhanku,  kasihilah  mereka  keduanya,  sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil" (QS. Al Isrā’ [17]: 24)

b. Santun

Allah Swt. berfirman:
Artinya : “Dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika  salah  seorang  di  antara  keduanya  atau  Kedua-duanya  sampai  berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan "ah" Dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia” (QS. Al Isrā’ [17]: 23)

c. Menolak dengan halus perintah buruk

Allah Swt. berfirman:
Artinya : “Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang  yang  kembali  kepada-Ku,  kemudian  hanya  kepada-Kulah  kembalimu, Maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”. (QS. Luqmān [31]:15)

d. Menghormati dengan penuh kasih sayang

Rasulullah Saw. bersabda:
Artinya : “Rasulullah Saw bersabda, Wahai Anas, hormati yang lebih tua dan sayangi yang lebih muda, maka kau akan menemaniku di surga”. (HR. Baihaqi)

e. Mendahulukan Orang yang Lebih tua

Rasulullah Saw. bersabda:
Artinya : “Ibnu ‘Umar berkata, aku melihat Rasulullah Saw. sedang memakai siwak lalu beliau memberikannya pada orang yang lebih tua dari suatu kaum, dan beliau bersabda, “Sesungguhnya Malaikat Jibril memerintahkanku untuk mendahulukan yang lebih tua. (HR. Ahmad dan Baihaqi)

2. Etika bergaul dengan teman sebaya

Teman sebaya adalah orang yang bersama-sama karena adanya kesetaraan umur. Sebelum berbicara tentang bagaimana cara memperlakukan teman sebaya dengan baik, kita sebaiknya memilih teman. Pemilihan teman ini bukan berarti memusuhi teman yang tak termasuk pada pilihan terbaik melainkan tetap berteman kepada siapa saja namun dengan prioritas yang berbeda. Bagaikan wanginya aroma bunga akan  didapatkan  bila  berteman  dengan  penjual  bunga  dan  tak  mungkin  dengan penjual daging.

Menurut  Imam  al-Ghazali,  kita  harus memperlakukan teman  sebaya  dengan sembilan cara, yaitu
a.   Mengutamakan kepentingan teman dari dirinya b.   Menutup aib teman
c.   Mendengarkan teman ketika berdiskusi
d.   Menghindari perdebatan yang tidak penting e.   Memanggil dengan panggilan yang baik
f.   Memberikan nasihat yag baik
g.   Mendoakan sahabat ketika masih hidup atau sudah meninggal h.   Menyapa ketika bertemu
i.   Menyukai teman dengan tulus

Dalam  al-Qur`an,  kita  diajarkan  untuk  seyogyanya  betingkah  laku  sebagai berikut

a.   Tolong-menolong

Allah Swt. berfirman:
Artinya : “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan
jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran”. (QS. Al Maidah [5]: 2)

b. Berkata baik

Allah Swt. berfirman: 
Artinya : “Dan Katakanlah kepada hamha-hamba-Ku: "Hendaklah mereka mengucapkan
Perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia”. (QS. Al Isrā’ [17]: 53) 

c. Menjaga persaudaraan

Allah Swt. berfirman: 
Artinya : “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselilih) dan bertakwalah kepada Allahagar kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-Hujurāt [49]: 10)

3. Etika bergaul dengan orang yang lebih muda 

Orang yang lebih muda adalah orang yang berumur lebih muda dari kita, bisa
anak, adik kandung, adik kelas, dan lain sebagainya. Sebagai seseorang yang lebih tua, kita seharusnya memperlakukannya dengan cara

a.    Menyayangi orang yang lebih muda 
b.    Membimbing kepada arah kebaikan 
c.    Memberikan teladan yang baik
d.    Memberikan apresiasi atas pencapaian berharganya

Dalam  al-Qur`an,  kita  diajarkan  untuk  seyogyanya  betingkah  laku  sebagai berikut

a.    Menasehati ke arah kebajikan

Rasulullah Saw. bersabda:
Artinya : “Wahai para pemuda, barangsiapa diantara kamu semua yang mampu (menikah), maka menikahlah. Karena hal itu lebih dapat menahan pandangan dan menjaga kemaluan. Barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah dia berpuasa, karena hal itu sebagai perisai”.(HR. Muttafaq’alaihi)

b. Menyayangi mereka dengan tulus 

Artinya : “Rasulullah SAW bersabda, Wahai Anas, hormati yang lebih tua dan sayangi
yang lebih muda, maka kau akan menemaniku di surga”. (HR. Baihaqi)

Sedangkan segi gender, etika bergaul ada 2 yaitu etika bergaul dengan sesama jenis dan dengan lawan jenis. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam beretika pada sesama maupun lawan jenis, yaitu 

a. Bersahabat karena Allah 

Rasulullah SAW bersabda: 
Artinya “Ada tiga perkara, barangsiapa yang terdapat padanya ketiga hal tersebut, maka akan merasakan lezat (manisnya) iman: “Jika ia mencintai Allah dan rasulnya melebihi yang lainnya; Mencintai dan membenci semata-mata hanya karena Allah; Jika dilemparkan ke dalam api neraka yang menyala-nyala, lebih disukai daripada syirik (menyekutukan) Allah”. (HR. Muslim)

b. Menjaga Aurat

Allah Swt berfirman:
Artinya : Hai Nabi, Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnyake seluruh tubuh mereka". yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. Al Aḥzāb [33]: 59)

c. Menjaga Kemaluan 

Allah Swt berfirman: 
Artinya : “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat". (QS. an-Nūr [24]: 30)

C.  Pentingnya Etika Bergaul

Etika bergaul sangatlah penting dalam agama Islam. Hal ini dikarenakan dalam etika bergaul terdapat dalam salah satu dari unsur Islam, Iman dan Ihsan. Etika bergaul merupakan praktik dari ajaran Islam dan bukti akan keyakinan terhadap agama Islam. Itu semua tidak bisa dipisah-pisahkan. Salah satu buktinya adalah perihal yang digambarkan dalam al-Qur’an. Allah Swt. berfirman:

Artinya : “Dan  hamba-hamba  Tuhan  yang  Maha  Penyayang  itu  (ialah)  orang-orang  yang berjalan  di  atas  bumi  dengan  rendah hati  dan  apabila  orang-orang  jahil  menyapa mereka,  mereka  mengucapkan kata-kata (yang  mengandung)  keselamatan.”  (QS.  al- Furqān [25]: 63)

Selain itu Islam juga melarang untuk berbuat permusuhan. Permusuhan bisa terjadi ketika perbuatan keji, kejelekan, dan keburukan dilakukan dalam bergaul. Allah Swt. berfirman:

Artinya :Sungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (QS. an-Nahl [16]: 90) 

Dua dalil di atas menunjukkan pentingnya etika bagi manusia. Oleh karena itu, hendaknya kita selalu menjaga dan mewariskannya agar mendapatkan kedudukan yang mulia di sisi Allah dan Rasul-Nya serta manusia. Dalam Islam telah menjelaskan bahwa dampak posirif dari beretika baik adalah mendatangkan kecintaan dari manusia. Allah Swt. berfirman:

Artinya : “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut, terhadap mereka.
Seandainya kamu bersikap keras lagi berhati kasar tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu” (QS. Āli Imrān [3]: 159).

Kemudian  etika  bergaul  ini penting karena  jika manusia  beretika  yang benar niscaya ia dapat menyelamatkan dirinya dari pikiran dan perbuatan yang buruk dan keji dan ia akan memiliki hubungan yang baik antar sesama manusia.




1.  Etika bergaul adalah aturan tingkah laku untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan sesama manusia sehingga terjadi hubungan tingkah laku yang baik antar individu lainnya.
2.  Ada tiga macam etika pergaulan dari sisi umur lawan bicara yaitu kepada orang yang lebih tua, kepada teman sebaya, dan kepada orang yang lebih muda. Sedangkan dari sisi gender ada dua macam, yaitu kepada sesama jenis dan kepada lawan jenis.
3.  Etika bergaul ini sangat penting karena merupakan wujud dari keyakinan beragama Islam baik dari
perintah untuk membina persaudaraan, menjauhi perkataan keji, dan menghindari permusuhan.



Tersebutlah seorang wanita di Makkah yang sangat suka bercanda dan membuat orang tertawa. Di Madinah, terdapat wanita lain yang juga memiliki sifat yang sama dengan wanita Makkah itu. Dia pun senang bergurau dan membuat orang lain tertawa.Suatu hari wanita itu datang ke Madinah dan menginap di rumah wanita yang suka bercanda itu. Selama tinggal di Madinah, wanita Makkah itu sempat berkunjung ke rumah ‘Aisyah dan membuatnya tertawa. Aisyah bertanya, “Di mana anda menginap?” Wanita Makkah itu menjawab, “Di rumah fulanah”. ‘Aisyah berkata, “Allah dan rasul-Nya berkata benar. Saya mendengar bahwasanya Rasulullah Saw. bersabda, “Ruh-ruh manusia adalah pasukan yang (selalu) bersama (satu sama lain)”.



TUGAS INDIVIDU dikerjakan di Jam Akidah Akhal dan di kumpulkan di meja bapak.( Ruang Guru 2 )  

A. Uraikan jawaban dari pertanyaan berikut dengan tepat!

1. Pergaulan merupakan salah satu bentuk dari muamalat karena memuat interaksi antar individu. Dalam pergaulan,  hendaknya mengetahui siapa yang diajak menjadi lawan bicara. Bagaimanakah cara  bergaul dengan orang yang lebih tua sehingga mencerminkan akhlak yang mulia?

2. Seringkali kaum muda berlaku tidak sopan dan sok pintar kepada kaum tua. Anak muda menganggap kaum tua masih berpikir kolot dan tidak ketinggalan zaman.  Bagaimanakah cara membenahi perilaku yang terlihat tidak sopan dan sok pintar terhadap kaum tua?

3. Berteman dengan seseorang yang seumur memang menyenangkan. Selain karena kesamaan umur, mereka juga memiliki lingkingan dan pembahasan yang sama dengan kita. Seharusnya dengan adanya kesamaan-kesamaan itu, kita menjadi akrab dan kuat dalam pertemanan. Akan tetapi, melihat banyaknya aksi tawuran yang dilakukan oleh remaja melemahkan pertemanan. Bagaimanakah cara mempererat silaturahmi antat teman agar aksi tawuran bisa berkurang?

4. Sebagai kakak kelas, kita seringkali merasa lebih senior dari adik-adik kelas. Bahkan kita tak sungkan menunjukkan senioritas kita terhadapnya. Bagaimanakah cara kalian mengurangi sikap senioritas yang buruk itu? Dan sebutkan beberapa sikap senioritas yang baik dalam hubungan dengan adik kelas? Jelaskan!

5. Adanya era digital membuat batasan-batasan antara lelaki dan perempuan semakin maya. Jika dulu lelaki dan perempuan dilarang bertemu karena tidak boleh berduaan tanpa adanya perantara wali atau sanak keluarga, sekarang ini ada media video call yang bisa mempertemukan secara maya antara lelaki dan perempuan. Jadi harus ada solusi dari permasalahan zaman sekarang. Bagaimanakah cara membatasi diri dengan adanya media digital ini agar tidak melewati batasan-batasan antara lelaki dan perempuan?

 

TUGAS KELOMPOK Lihat materi di Buku Siswa bab. 4............

Dengan melakukan presentasi, maka pemahaman akan semakin melekat pada otak. Marilah kita mempresentasikan materi  ini dengan langkahlangkah berikut ini:

1.Praktikkan pekerjaan ini dengan kelompok beranggota 3-4 siswa/i . setiap kelompok dibagi sesuai dengan urutan tempat duduk samping.

2. Pengajar menugaskan setiap kelompok untuk membuat materi dalam bentuk PPT “tentang etika bergaul yang baik.” Materi lihat di buku siswa Bab. 4

3. Pengajar menugaskan kelompok setiap kelompok untuk mempresentasikan bab keempat yaitu mencakup definisi, macam-macam, dampak-dampak dan bagaimana penerapan etika bergaul yang baik.

4. Sebelum presentase wajib mengirimkan tugas PPT kepada pengajar untuk di periksa terlebih dahulu sebelum presentase dan Kelompok yang melakukan presentasi diperkenankan untuk memakai media  belajar untuk menunjang presentasinya.

5. Kelompok lain memberikan komentar dan kritik atas presentasi.

6. Pengajar memberikan penambahan atas materi presentasi telah dilaksanakan.

 

 

Sekian Dan Terimakasih

Tidak ada komentar