BAB IV ADAB BERBAKTI KEPADA GURU
Alkisah. Suatu ketika Imam Syafi'i perrnah tiba-tiba mencium tangan dan memeluk hangat
seorang laki-laki tua yang kebetulan bertemu muka dengannya. Tindakan ini jelas
mengundang tanya para sahabat dan murid-murid Imam Syafi'i. Wahai
Imam, mengapa engkau mau mencium tangan dan memeluk lelaki tua yang tak dikenal
itu? Bukankah masih banyak ulama yang lebih pantas diperlakukan seperti itu
dari pada dia?" tanya salah seorang sahabatnya. Dengan lugas, Imam Syafi'i
menjawab: "Ia adalah salah seorang guruku. Ia kumuliakan karena pernah suatu hari aku bertanya kepadanya,
bagaimana mengetahui seekor anjing telah dewasa. Ia pun menjawab, untuk
mengetahuinya dengan melihat apakah anjing itu mengangkat sebelah kakinya
ketika hendak kencing. Jika iya, ketahuilah bahwa anjing itu telah berusia
dewasa."
Begitu luar
biasanya Imam Syafi'i memperlakukan dan memuliakan gurunya. Meski pembelajaran
yang ia dapatkan terkesan remeh, tidak
membuat mufti besar itu melupakan apalagi meremehkan jasa dari orang tersebut. Ia tetap
memperlakukannya dengan mulia, sama seperti ia memperlakukan guru-gurunya yang
lain.
Tidak ada komentar