Header Ads

ads header

Breaking News

BAB IX. TAZKIYATUN NUFUS [ 2 ]

 

TAZKIYAH AN NUFUS

Tazkiyah nufus merupakan gabungan dari dua kata, yaitu tazkiyah (ةيكزت) dan al-nufūs  (سوفنلا) yang artinya menyucikan jiwa. Sedangkan secara istilah Tazkiyatun Nufus adalah menyucikan jiwa dari sifat-sifat buruk dan tercela yang tidak sesuai dengan fitrah manusia untuk menuju ke jalan yang diridhai oleh Allah Swt.

Ciri dari orang yang melakukan tazkiyatun nufus adalah beriman dan bertaqwa kepada Allah Swt. serta beramal saleh.

Dali Quran Yang Menerangkan Tentang Tazkiyah  Nufus

قَدْ اَفْلَحَ مَنْ زَكّٰىهَاۖ وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسّٰىهَاۗ

Artinya :   sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu) dan sungguh rugi orang yang mengotorinya. QS. al-Syams [91]: 9-10)

 Menurut Ibnu Athiyyah, yang dimaksud menyucikan dalam ayat tersebut adalah membersihkan jiwa dan menghiasinya dengan kebaikan-kebaikan. Sedangkan yang dimaksud dengan mengotori adalah menyembunyikan dan menghinakan jiwa dengan perbuatan maksiat.

Dalam tazkiyatun nufus seorang salik harus melewati tiga tahapan, yaitu takhalli, taalli, dan takhalli.

1. Takhalli

Takhalli menurut bahasa adalah melepas, membebaskan, menanggalkan dan meninggalkan. Sedangkan secara istilah takhalli adalah melepaskan diri dari semua sifat tercela, maksiat dan penyakit hati yang dapat mengalihkan pikiran dari Allah Swt.

2. Taalli

Secara bahasa taalli adalah menghias, mempercantik, dan memaniskan. Sedangkan

 

secara istilah taalli adalah menghiasi diri dengan sifat dan perbuatan yang baik. Untuk

melakukan tahalli, langkahnya adalah melatih jiwa supaya berakhlak baik dan selalu

konsisten dengan langkah yang dirintis sebelumnya (takhalli), yang pada gilirannya

akan menghasilkan manusia yang sempurna (insan kamil).

3. Tajalli

Secara bahasa tajalli adalah jelas, terang dan dan melahirkan. Sedangkan secara

istilah tajalli adalah hilangnya hijab dari seorang hamba, karena telah suci hatinya dan jernih mu’amalahnya dengan Allah dan dengan sesama hamba.  Tajalli merupakan tahapan setelah takhalli dan taalli. Seseorang yang telah membersihkan jiwanya dan telah mengisinya dengan akhlak karimah, maka selanjutnya ia memperoleh limpahan karunia kerohanian lebih lanjut.


KISAH TELADAN

Hasan bin Husain Anbari bercerita, selama 14 tahun, saya telah berkali-kali menulis surat kepada Imam Ridha untuk meminta izin bekerja di pemerintahan. Karena Imam Ridha tidak memberikan jawabn, maka pada surat yang terakhir, saya menulis, “Saya amat merasa takut terhadap tindakan dan siksaan mereka (orang-orang pemerintahan), dan orang-orang pemerintahan akan mengatakan kepada saya, ‘Engkau syiah dan enggan bekerja sama dengan kami serta tak mau memikul beban tanggung jawab masyarakat!’”

Setelah itu Imam Ridha membalas surat saya, dalam suratnya dia menyampaikan, “Aku telah memahami apa yang engkau maksudkan dalam suratmu. Engkau khawatir akan keselamatan jiwamu. Sekarang engkau boleh saja bekerja dan menjalankan sebuah tugas pemerintahan, dengan syarat engkau harus mengamalkan apa yang diperintah Rasulullah Swa. Sekiranya engkau berhasil mengumpulkan harta, maka hendaklah engkau bersikap pemurah dan dermawan terhadap orang-orang mukmin yang beradap dalam keadaan fakir miskin! Engkau boleh bekerja dalam pemerintahan mereka, dengan syarat, menjalankan apa yang disukai Allah. Dan sekiranya engkau tidak mampu menjalankannya, engaku tidak boleh bekerja untuk mereka.” (50 Kisah Teladan [terjemahan]: Amal/117-118).

 


SOAL LATIHAN

A. Kerjakan perintan dan jawablah pertanyaan berikut dengan benar dan jelas!

1. Sebutkan pengertian dari tazkiyatun nufus baik secara bahasa maupun secara istilah!

2. Apa perbedaan dari tazkiyah dengan Thaharah?

3. Bagaimana ciri-ciri orang yang sedang melakukan tazkiyatun nufus?

4. Sebutkan ayat yang memerintahkan tazkiyatun nufus! Jelaskan!

5. Apa tujuan tazkiyatun nufus?

6. Sebutkan proses proses yang harus dilakukan dalam tazkiyatun nufus!

7. Apa pengertian takhalli? Dan sebutkan penyakit jiwa yang harus dibersihkan!

8. Sebutkan pengertian taalli baik secara bahasa dan istilah!

9. Sebutkan pengertian tajalli beserta bentuknya!

10. Bagaimana ulama menanggapi dalam perbedaan bentuk tajalli?

 

“ SELAMAT MRMBACA DAN MENGERJAKAN TUGAS “

 

 

Tidak ada komentar