KB 4 ASMAUL HUSNA AL-QAYYUM
Pertemuan Ketujuh
Tujuan Pembelajaran :
Menguraikan asmaul husna (al- Qayyum, al-Akhir, al-Mujib, dan al-Awwal) dengan benar.
Menelaah makna asmaul husna (al- Qayyum, al-Akhir, al-Mujib, dan al-Awwal) dengan benar.
Membuktikan asmaul husna (al- Qayyum, al-Akhir, al-Mujib, dan al-Awwal) dengan benar
Mengimplementasikan sikap santun dan bijaksana sebagai cermin pemahaman asmaul husna (Al-QQayyum, al-Akhir, al-Mujib, dan al-Awwal) dengan benar dalam kehidupan sehari-hari
Refleksi |
Petikan Q.S Al-Ghafir ayat 60 berikut dan jawablah pertanyaan !
13. Al- Qayyum (Yang Maha Berdiri Sendiri)
Allah al- Qoyyum adalah Dzat yang maha mandiri dan tidak membutuhkan semua makhluk karena Allah yang mengatur segalanya. Allah Swt. mengelola dan tidak pernah alpa. Pengelolaan terhadap semesta ini dilakukan Allah secara sendirian, tanpa bantuan atau pertolongan
siapapun, baik pertolongan para malaikat, para penyangga ’Arsy dan seluruh penghuni langit dan bumi . Asy-Syaikh al-Harras menjelaskan bahwa al-Qayyum memiliki dua makna:
Ø Dia yang berdiri sendiri dan tidak membutuhkan seluruh makhluk, sehingga tidak butuh sesuatupun.
Ø Dialah yang selalu mengatur makhluk-Nya. Dia selalu mengatur dan memperhatikan urusan makhluk-makhluk-Nya, tidak mungkin Dia lalai sesaatpun dari mengawasi mereka, kalau tidak demikian maka akan kacau aturan alam dan akan hancur tonggak-tonggaknya. Firman Allah swt :
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya)” (QS. al-Baqarah[2]: 255
Setelah memahami dan menghayati asma Allah al-Qayyum, hendaknya kita menyadari bahwa, Allah Yang Maha Berdiri sendiri telah menunjukkan kekuasaan serta keagungan-Nya. Maka seyogyanya kita memiki sikap :
a. Berusaha untuk menjadi pribadi yang mandiri, sanggup melakukan sesuatu dg baik secara sendiri.
b. Hidupnya tidak bergantung pada orang lain
c. Tidak mudah putus asa dalam menghadapi tantangan
14. Al- Akhir (Yang Maha Akhir)
Allah al-Aakhir menunjukkan bahwa Allah adalah Dzat yang ”mengakhiri” segalanya. Allah lah Tuhan, tiada Tuhan setelah-Nya. Allah lah sang Pencipta, tiada Sang Pencipta
”Dialah yang Awal dan yang akhir yang Zhahir dan yang Bathin dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu” (QS. al-Hadid [57] :3)
Sebagai Dzat Yang Maha Akhir, Allah Swt. akan tetap abadi dan kekal. Keabadian dan kekekalan Allah
Swt. Tersebut menunjukkan bahwa Dialah satu-satunya tempat bergantung atas segala urusannya, baik urusan dunia maupun urusan-urusan yang akan kita bawa
sampai ke akhirat kelak. Sungguh sangat merugi orang-orang yang menggantungkan hidupnya pada selain Allah, karena sesungguhnya setiap yang ada di langit dan
bumi ini akan hancur.
Setelah memahami dan meyakini bahwa Allah adalah al-Akhir, kita menyadari bahwa :
a. Tujuan akhir kita adalah kembali kepada Allah Swt.maka sejatinya tidak menunda-nunda dalam berbuat kebaikan. Justru,kita harus
berusaha menyegerakan dan memperbanyak amal saleh sebagai persiapan dalam menghadapi kehidupan yang abadi di akhirat kelak.
b. Menjadikan Allah swt satu-satunya tujuan hiidup
c. Selalu memohon dan meminta hanya kepada Allah Swt.
15. Al- Mujib (Yang Maha Mengabulkan Doa)AKIDAH AKHLAK – MA KELAS X 106
Allah yang dengan sifat ini
Dia mengabulkan atau memperkenankan semua permintaan/permohonan hamba-Nya.
Ibnul Qayyim rahimahullah
berkata, ”Dialah al-Mujib. Dia
mengatakan. ’siapa yang berdoa,’Akulah yang menjawab
setiap orang yang memanggil-Ku.’
Dialah yang mengabulkan
doa orang yang terhimpit ketika memohon kepada-Nya, dalam keadaan tersembunyi
atau terang-terangan.”
Menurut Imam al-Ghazali, al-Mujib yaitu yang menyambut permintaan para peminta dengan memberinya, menyambut doa yang berdoa dengan mengabulkannya, memberi sebelum dimintai dan melimpahkan anugerah sebelum dimohonkan. Firman Allah :
”Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan
Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari
menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam Keadaan hina dina" (QS.Ghafir[40]:60)
Seorang hamba yang meneladani asmaul husna al-Mujib, maka
:
a.
Selalu memenuhi seruan-seruan Allah dan rasul-Nya.
b.
Selalu berdoa kepada Allah Swt dan Husnudzan bahwa doa kita akan
di kabulkan
c. Iya sadar bahwa doa merupakan ibadah. Doa merupakan titik temu terdekat antara hamba dengan Rabbnya.
d. Ia juga akan selalu berusaha untuk memenuhi permintaan orang lain, selama dalam batas kemampuannya dan tidak bertentangan dengan syari’at.
16. Al- Awwal (Yang Pertama)
Memahami makna asmaul husna Al-Awwal artinya Yang Maha Awal, sama dengan meyakini bahwa Allah adalah Yang Pertama, Yang keberadaannya tanpa awalan. Tidak ada sesuatu yang mendahului Allah. Dialah Yang Pertama. Namun Dia juga Yang Terakhir. Hal ini sebagaiman ditegaskan dalam al- Qur’an :
”Dialah
yang Awal dan yang akhir yang Zhahir dan yang Bathin dan Dia Maha mengetahui
segala sesuatu” (QS. al-Hadid [57] :3)
Imam Ali bin Abi Thalib melukiskan sifat Allah al-Awwal yaitu”Dia yang awal yang bagi-Nya tiada’sebelum’, sehingga mustahil ada sesuatu sebelum-Nya”. Allah al-Awwal berarti Allah yang mengawali semuanya. Keberadaan alam ini beserta isinya diawali oleh keberadan-Nya. Sebagai yang awal, tentu tidak ada yang mengawali-Nya. Itulah sebabnya Dia disebut al Awwal.
Hamba yang meneladani asma Allah al- Awwal, diharapkan akan muncul perilaku:
a. Meningkatkan ketakwaan dan bersikap hati-hati dalam melakukan sesuatu
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Nama Kelompok :
1. Apa arti dari Asmaul husna : al- Qayyum, al-Akhir,
al-Mujib, dan al-Awwal?
2. Uraikan makna dari Asmaul husna : al- Qayyum, al-Akhir,
al-Mujib, dan al-Awwal !
3. Kemukakan dalil yang berhubungan dengan Asmaul husna : al- Qayyum, al-Akhir, al-Mujib, dan al-Awwal !
4. Bagaimana mengimplementasikan Asmaul husna : al- Qayyum, al-Akhir, al-Mujib, dan al-Awwal dalam kehidupan sehari-hari ?
1.
Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut :
1)
Bersikap mendiri
2)
Pantang menyerah
3)
Berusaha menghindari tantangan
4)
Mencari solusi dalam memecahkan masalah
5)
Selalu bergantung kepada orang kepada orang lain
Diantara pernyataan tersebut yang merupakan sikap dan
perilaku dalam menghayati Asmaul husna Al-Qayyum, yaitu….
A.
1), 3), dan 4)
B.
1), 2), dan 4)
C.
2), 3), dan 4)
D.
2), 4), dan 5)
E.
3), 4), dan 5)
2.
Seorang siswa MAN Alor bernama Iqbal membutuhkan uang untuk
membeli sepatu sekolah. Ia kemudian berdoa kepada Allah swt. agar diberikan
pertolongan, Allah swtpun menjawab doa Iqbal dengan memberi kan Iqbal rizki
melalui seseorang yang baik hati. Peristiwa tersebut menunjukkan bahwa Allah swt.
memiliki asmaul husna. ...
A.
Al-Karim
B.
Al-Rokib
C.
Al-Jami’
D. Al-Mujib
E. Al-Mu’min
Tidak ada komentar