Header Ads

ads header

Breaking News

KB 4 ASMAUL HUSNA AL-QAYYUM



Pertemuan Ketujuh

Tujuan Pembelajaran : 

  1. Menguraikan asmaul husna (al- Qayyum, al-Akhir, al-Mujib, dan al-Awwal) dengan benar.

  2. Menelaah makna asmaul husna (al- Qayyum, al-Akhir, al-Mujib, dan al-Awwal) dengan benar.

  3. Membuktikan asmaul husna (al- Qayyum, al-Akhir, al-Mujib, dan al-Awwal) dengan benar

  4. Mengimplementasikan sikap santun dan bijaksana sebagai cermin pemahaman asmaul husna (Al-QQayyum, al-Akhir, al-Mujib, dan al-Awwal) dengan benar dalam kehidupan sehari-hari


Refleksi

Petikan Q.S Al-Ghafir ayat 60  berikut dan jawablah pertanyaan   !


        1. Apa yang kalian pikirkan terkait dengan ayat  tersebut  ?
        2. Mengapa kita perlu berdoa kepada Allah swt ?


13. Al- Qayyum (Yang Maha Berdiri Sendiri)

Allah al- Qoyyum adalah Dzat yang maha mandiri dan tidak membutuhkan semua makhluk karena Allah yang mengatur segalanya. Allah Swt. mengelola dan tidak pernah alpa. Pengelolaan terhadap semesta ini dilakukan Allah secara sendirian, tanpa bantuan atau pertolongan siapapun, baik pertolongan para malaikat, para penyangga ’Arsy dan seluruh penghuni langit dan bumi . Asy-Syaikh al-Harras menjelaskan bahwa al-Qayyum memiliki dua makna:

Ø Dia yang berdiri sendiri dan tidak membutuhkan seluruh makhluk, sehingga tidak butuh sesuatupun.

Ø Dialah yang selalu mengatur makhluk-Nya. Dia selalu mengatur dan memperhatikan urusan makhluk-makhluk-Nya, tidak mungkin  Dia lalai sesaatpun dari mengawasi mereka, kalau tidak demikian maka akan kacau aturan alam dan akan hancur tonggak-tonggaknya. Firman Allah swt :

 Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya)” (QS. al-Baqarah[2]: 255

    Setelah memahami dan menghayati asma Allah al-Qayyum, hendaknya kita menyadari bahwa, Allah Yang Maha Berdiri sendiri telah menunjukkan kekuasaan serta keagungan-Nya. Maka seyogyanya kita memiki sikap :

a.      Berusaha untuk menjadi pribadi yang mandiri, sanggup melakukan sesuatu dg baik secara sendiri.

b.     Hidupnya tidak bergantung pada orang lain

c.      Tidak mudah putus asa dalam menghadapi tantangan


14. Al- Akhir (Yang Maha Akhir)

Allah al-Aakhir menunjukkan bahwa Allah adalah Dzat yang ”mengakhiri” segalanya. Allah lah Tuhan, tiada Tuhan setelah-Nya. Allah lah sang Pencipta, tiada Sang Pencipta

setelah-Nya. Allah lah penentu kehidupan manusia, tiada Penentu selain-Nya.        

Ù‡ُÙˆَ ٱلۡØ£َÙˆَّÙ„ُ ÙˆَٱلۡØ£ٓØ®ِرُ ÙˆَٱلظَّٰÙ‡ِرُ
ÙˆَٱلۡبَاطِÙ†ُۖ ÙˆَÙ‡ُÙˆَ بِÙƒُÙ„ِّ Ø´َÙŠۡØ¡ٍ عَÙ„ِيمٌ Ù£

Dialah yang Awal dan yang akhir yang Zhahir dan yang Bathin dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu(QS. al-Hadid [57] :3)


    Sebagai Dzat Yang Maha Akhir, Allah Swt. akan tetap abadi dan kekal. Keabadian dan kekekalan Allah Swt. Tersebut menunjukkan bahwa Dialah satu-satunya tempat bergantung atas segala urusannya, baik urusan dunia maupun urusan-urusan yang akan kita bawa sampai ke akhirat kelak. Sungguh sangat merugi orang-orang yang menggantungkan hidupnya pada selain Allah, karena sesungguhnya setiap yang ada di langit dan bumi ini akan hancur.

    Setelah memahami dan meyakini bahwa Allah adalah al-Akhir, kita menyadari bahwa :

a.      Tujuan akhir kita adalah kembali kepada Allah Swt.maka sejatinya tidak menunda-nunda dalam berbuat kebaikan. Justru,kita harus berusaha menyegerakan dan memperbanyak amal saleh sebagai persiapan dalam menghadapi kehidupan yang abadi di akhirat kelak.

b.     Menjadikan Allah swt satu-satunya tujuan hiidup

c. Selalu memohon  dan meminta hanya kepada Allah Swt.


15. Al- Mujib (Yang Maha Mengabulkan Doa)AKIDAH AKHLAK – MA KELAS X 106

Allah yang dengan sifat ini Dia mengabulkan atau memperkenankan semua permintaan/permohonan hamba-Nya.

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, ”Dialah al-Mujib. Dia mengatakan. ’siapa yang berdoa,’Akulah yang menjawab setiap orang yang memanggil-Ku.’ Dialah yang  mengabulkan doa orang yang terhimpit ketika memohon kepada-Nya, dalam keadaan tersembunyi atau terang-terangan.”

Menurut Imam al-Ghazali, al-Mujib yaitu yang menyambut permintaan para peminta dengan memberinya, menyambut doa yang berdoa dengan mengabulkannya, memberi sebelum dimintai dan melimpahkan anugerah sebelum dimohonkan.  Firman Allah :

Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam Keadaan hina dina" (QS.Ghafir[40]:60)

Seorang hamba yang meneladani asmaul husna  al-Mujib, maka  :

a.       Selalu memenuhi seruan-seruan Allah dan rasul-Nya.

b.      Selalu berdoa kepada Allah Swt dan Husnudzan bahwa doa kita akan di kabulkan

c.       Iya sadar bahwa doa merupakan ibadah. Doa merupakan titik temu terdekat antara hamba dengan Rabbnya. 

d.   Ia juga akan selalu berusaha untuk memenuhi permintaan orang lain, selama dalam batas kemampuannya dan tidak bertentangan dengan syari’at.


16.   Al- Awwal (Yang Pertama)

Memahami makna asmaul husna Al-Awwal artinya Yang Maha Awal, sama dengan meyakini bahwa Allah adalah Yang Pertama, Yang keberadaannya tanpa awalan. Tidak ada sesuatu yang mendahului Allah. Dialah Yang Pertama. Namun Dia juga Yang Terakhir. Hal ini sebagaiman ditegaskan dalam al- Qur’an :

”Dialah yang Awal dan yang akhir yang Zhahir dan yang Bathin dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu” (QS. al-Hadid [57] :3)

Imam Ali bin Abi Thalib melukiskan sifat Allah al-Awwal yaitu”Dia  yang awal yang bagi-Nya tiada’sebelum’, sehingga mustahil ada sesuatu sebelum-Nya”. Allah al-Awwal  berarti Allah yang mengawali semuanya. Keberadaan alam ini beserta isinya diawali oleh keberadan-Nya. Sebagai yang awal, tentu tidak ada yang mengawali-Nya. Itulah sebabnya Dia disebut al Awwal.

Hamba yang meneladani asma Allah al- Awwal, diharapkan akan muncul perilaku: 

a. Meningkatkan ketakwaan dan bersikap hati-hati dalam melakukan sesuatu

            b. Menjauhi perbuatan maksiat atau kejahatan  yang menyebabkan Allah swt murka 
            c. akan selalu menjadi manusia yang the best of the best dan yang pertama dalam                                melaksnakan amar makruf nahi munkar.  Semua itu ia lakukan demi mendapatkan akhir                 yang husnul khatimah.


 

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

 

Nama Kelompok        :

Kelas                           :

1.    Apa arti dari Asmaul husna : al- Qayyum, al-Akhir, al-Mujib, dan al-Awwal?

2.    Uraikan makna dari Asmaul husna : al- Qayyum, al-Akhir, al-Mujib, dan al-Awwal !

3.    Kemukakan dalil yang berhubungan dengan Asmaul husna : al- Qayyum, al-Akhir, al-Mujib, dan al-Awwal !

4. Bagaimana mengimplementasikan Asmaul husna : al- Qayyum, al-Akhir, al-Mujib, dan al-Awwal dalam kehidupan sehari-hari ?

      

Soal Latihan 

1.      Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut :

1)     Bersikap mendiri

2)     Pantang menyerah

3)     Berusaha menghindari tantangan

4)     Mencari solusi dalam memecahkan masalah

5)     Selalu bergantung kepada orang kepada orang lain

Diantara pernyataan tersebut yang merupakan sikap dan perilaku dalam menghayati Asmaul husna Al-Qayyum, yaitu….

A.      1), 3), dan 4)

B.      1), 2), dan 4)

C.      2), 3), dan 4)

D.     2), 4), dan 5)

E.      3), 4), dan 5)

2.      Seorang siswa MAN Alor bernama Iqbal membutuhkan uang untuk membeli sepatu sekolah. Ia kemudian berdoa kepada Allah swt. agar diberikan pertolongan, Allah swtpun menjawab doa Iqbal dengan memberi kan Iqbal rizki melalui seseorang yang baik hati. Peristiwa tersebut menunjukkan bahwa Allah swt. memiliki asmaul husna. ...

A.     Al-Karim                                                      

B.     Al-Rokib                                                      

C.     Al-Jami’

D.     Al-Mujib

E.   Al-Mu’min



















Tidak ada komentar