Header Ads

ads header

Breaking News

KB. 3. Alirah-Aliran Kalam (Syiah) | Aqidah Akhlak XI

 

KB 3. Aliran - aliran  Kalam ( Syi'ah ) 

| Aliran Syiah |
Sejarah Syi’ah
Syi’ah  menurut bahasa berarti sahabat atau pengikut. 

Dalam kajian ilmu kalam, kata syi’ah lebih spesifik ditujukan kepada   orang-orang yang menjadi pengikut atau pendukung Ali bin Abi Ṭālib. 
Menurut Asy-Syahratsani, Syi’ah adalah nama kelompok bagi mereka yang menjadi pengikut (syaya’u) Ali bin Abi Ṭālib, dan berpendirian bahwa keimaman/kekhalifahan itu berdasarkan pengangkatan dan pendelegasian (nashwashiyah) baik dilakukan secara terbuka maupun secara sembunyi-sembunyi atau rahasia, dan mereka yang percaya bahwa keimaman itu tidaklah terlepas dari anak keturunan Ali bin Abi Ṭālib.

Munculnya aliran Syi’ah tidak dapat dipisahkan dari tokoh kontroversial yang bernama Abdullāh Ibnu Saba’. Abdullāh Ibnu Saba’ adalah seorang pendeta Yahudi berasal dari Yaman yang pura-pura masuk Islam. Sebagian ahli sejarah berpendapat bahwa Abdullāh Ibnu Saba’ ini masuk Islam dengan tujuan hendak merusak Islam dari dalam karena mereka tidak sanggup mengacaukan dari luar. 

Propaganda yang pertama kali dilancarkan oleh Abdullāh Ibnu Saba’ adalah dengan cara menyebarkan fitnah tehadap Khalifah Utsman bin Affan dan menyanjung-nyanjung Ali bin Abi Ṭālib secara berlebih-lebihan. Propaganda ini mendapatkan sambutan dari sebagian masyarakat Madinah, Mesir, Bashrah, dll. Dia sangat berani membuat hadiś palsu yang bertujuan mengagung-agungkan Ali bin Abi Ṭālib dan merendahkan Abu Bakar ash-Shiddiq, Umar bin Khaṭab, dan Utsman bin Affan.

Diantara propaganda Abdullāh Ibnu Saba’ adalah:
1. Al-Wishoyah, artinya adalah wasiat. Nabi Muhammad Saw. berwasiat supaya khalifah (imam) sesudah beliau adalah Ali bin Abi Ṭālib, sehingga beliau diberi gelar al-washiy (orang yang diberi wasiat). 
2. Ar-Raj’ah. Arti ar-raj’ah ialah kembali. Ibnu Saba’ menyampaikan bahwa Nabi Muhammad Saw tidak boleh kalah dengan Nabi Isa As. Kalau Nabi Isa As. Akan kembali pada akhir zaman untuk menegakkan keadilan, maka Nabi Muhammad Saw. lebih patut untuk kembali. Ali bin Abi Ṭālib juga akan kembali di akhir zaman untuk menegakkan keadilan. Ia tidak percaya bahwa Ali bin Abi Ṭālib telah mati terbunuh tetapi masih hidup.

| Abdullah bin Saba |
Ketuhanan Ali bin Abi Ṭālib Ibnu Saba’ juga mempropagandakan paham bahwa dalam  tubuh Ali bin Abi Ṭālib bersemayam unsur ketuhanan. Oleh karena itu
Ali bin Abi Ṭālib mengetahui segala yang gaib, dan selalu menang dalam peperangan melawan orang kafir, suara petir adalah suara Ali bin Abi Ṭālib, dan kilat adalah senyumannya.

K.H. Sirajuddin Abbas menyebutkan, bahwa Syi’ah itu terpecah belah menjadi 22 golongan, diantaranya adalah:

1. Syi’ah Sabaiyah Syi’ah ini adalah pengikut Abullah Ibnu Saba’. Sekte ini termasuk syi’ah ghaliyah (syi’ah yang keterlaluan, yang berlebih-lebihan).

2. Syi’ah Kaisaniyah 

Syi’ah ini adalah pengikut Mukhtar bin Ubay as-Tsaqafi. Golongan ini tidak mempercayai adanya ruh Tuhan dalam tubuh Ali bin  Abi Ṭālib, tetapi mereka meyakini bahwa Imam  Syi’ah adalah ma’sum dan mendapatkan wahyu.

3. Syi’ah Imamiyah

Syi’ah Imamiyah adalah:

  1. Ali bin Abi Ṭālib  (600-661 M), juga dikenal dengan Amirul Mukminin 
  2. Hasan bin Ali (625-669 M), juga dikenal dengan Hasan al-Mujtaba
  3. Husain bin Ali (626-680 M), juga dikenal dengan Husain asy-Syahid 
  4. Ali bin Husain (658-713 M), juga dikenal dengan Ali Zainal Abidin 
  5. Muhammad bin Ali (676-743 M), juga dikenal dengan Muhammad al-Baqir 
  6. Jafar bin Muhammad (703-765 M), juga dikenal dengan Ja'far ash-Shadiq
  7. Musa bin Ja'far (745-799), juga dikenal dengan Musa al-Kadzim 
  8. Ali bin Musa (765-818), juga dikenal dengan Ali ar-Ridha
  9. Muhammad bin Ali (810-835), juga dikenal dengan Muhammad al-Jawad atau Muhammad at Taqi 
  10. Ali bin Muhammad (827-868 M), juga dikenal dengan Ali al-Hadi 
  11. Hasan bin Ali (846-874 M), juga dikenal dengan Hasan al-Asykari 
  12. Muhammad bin Hasan (868- M), juga dikenal dengan Muhammad al-Mahdi

4. Syi’ah Isma’iliyah

Syiah ismailiyah adalah Syi’ah yang mempercayai hanya 7 orang Imam, yaitu mulai Ali bin Abi Ṭālib dan diakhiri Ismail bin Ja’far as-Shaddiq yang lenyap dan akan keluar pada akhir zaman Syi’ah Isma’iliyah adalah:

  1. Ali bin Abi Ṭālib (600-661 M), juga dikenal dengan Amirul Mukminin.
  2. Hasan bin Ali (625-669 M), juga dikenal dengan Hasan al-Mujtaba
  3. Husain bin Ali (626-680 M), juga dikenal dengan Husain asy-Syahid
  4. Ali bin  Husain (658-713 M), juga dikenal dengan Ali Zainal Abidin
  5. Muhammad bin Ali (676-743 M), juga dikenal dengan Muhammad al-Baqir
  6. Ja'far bin Muhammad bin Ali (703-765 M), juga dikenal dengan Ja'far ashShadiq
  7. Ismail bin Ja'far (721-755 M), adalah anak pertama Ja'far ash-Shadiq dan kakak Musa al-Kadzim

5. Syi’ah Zaidiyah

| Syiah Zaidiyah |
Syiah Zaidiyah adalah Syi’ah pengikut Imam Zaid bin Ali bin  Husein bin Ali bin  Abi Ṭālib, Syi’ah ini berkembang di Yaman. Sekte ini termasuk yang tidak ghullat. Mereka tidak mengkafirkan Abu Bakar as-Shiddiq, Umar bin Khaṭab, Utsman bin Affan, walaupun berkeyakinan bahwa Ali bin Abi Ṭālib lebih mulia dari ketiganya. Mengenai pelaku dosa besar, mereka berkeyakinan apabila mati sebelum taubat maka akan masuk neraka selama-lamanya. 

6. Syi’ah Qaramithah 

Yaitu kaum Syi’ah yang suka menafsirkan al-Qur’an sesuka hatinya. mengatakan bahwa malaikat-malaikat adalah muballigh mereka dan setan-setan adalah musuh mereka, sembahyang adalah mengikuti mereka, haji adalah ziarah kepada imam-imam mereka. Orang yang sudah mengetahui sedalam-dalamnya Allah, tidak perlu sembahyang, puasa, dll.

Tidak ada komentar