KB. 3. Alirah-Aliran Kalam (Syiah) | Aqidah Akhlak XI
KB 3. Aliran - aliran Kalam ( Syi'ah )
![]() |
| Aliran Syiah | |
Syi’ah menurut bahasa berarti sahabat atau pengikut.
Dalam kajian ilmu kalam, kata syi’ah
lebih spesifik ditujukan kepada
orang-orang yang menjadi pengikut
atau pendukung Ali bin Abi Ṭālib.
Ketuhanan Ali bin Abi Ṭālib Ibnu
Saba’ juga mempropagandakan paham bahwa
dalam tubuh Ali bin Abi Ṭālib bersemayam unsur
ketuhanan. Oleh karena itu
K.H. Sirajuddin Abbas menyebutkan, bahwa Syi’ah itu
terpecah belah menjadi 22 golongan,
diantaranya adalah:
Syiah Zaidiyah adalah Syi’ah pengikut Imam Zaid bin Ali bin Husein bin Ali bin Abi Ṭālib, Syi’ah ini berkembang di Yaman. Sekte ini termasuk yang tidak
ghullat. Mereka tidak mengkafirkan Abu Bakar as-Shiddiq, Umar bin Khaṭab, Utsman bin
Affan, walaupun berkeyakinan bahwa Ali bin Abi Ṭālib lebih mulia dari
ketiganya. Mengenai pelaku dosa besar, mereka berkeyakinan apabila mati sebelum
taubat maka akan masuk neraka selama-lamanya.
Menurut Asy-Syahratsani, Syi’ah adalah nama kelompok
bagi mereka yang menjadi pengikut (syaya’u) Ali bin Abi Ṭālib, dan
berpendirian bahwa keimaman/kekhalifahan itu berdasarkan pengangkatan dan pendelegasian
(nashwashiyah) baik dilakukan secara terbuka maupun secara sembunyi-sembunyi atau rahasia, dan
mereka yang percaya bahwa keimaman itu tidaklah terlepas dari anak keturunan Ali
bin Abi Ṭālib.
Munculnya aliran Syi’ah tidak dapat dipisahkan dari
tokoh kontroversial yang bernama Abdullāh Ibnu Saba’.
Abdullāh Ibnu Saba’ adalah seorang
pendeta Yahudi berasal dari Yaman yang pura-pura masuk Islam. Sebagian ahli sejarah
berpendapat bahwa Abdullāh Ibnu
Saba’ ini masuk Islam dengan tujuan
hendak merusak Islam dari dalam karena mereka tidak sanggup mengacaukan dari luar.
Propaganda yang pertama kali dilancarkan oleh
Abdullāh Ibnu Saba’ adalah dengan cara menyebarkan fitnah tehadap
Khalifah Utsman bin Affan dan menyanjung-nyanjung Ali bin Abi Ṭālib secara berlebih-lebihan. Propaganda ini mendapatkan sambutan dari
sebagian masyarakat Madinah, Mesir, Bashrah, dll. Dia sangat berani membuat
hadiś palsu yang bertujuan mengagung-agungkan Ali bin Abi Ṭālib dan
merendahkan Abu Bakar ash-Shiddiq, Umar bin Khaṭab, dan Utsman bin Affan.
Diantara propaganda Abdullāh Ibnu Saba’ adalah:
1. Al-Wishoyah, artinya adalah wasiat. Nabi Muhammad Saw. berwasiat supaya khalifah (imam) sesudah
beliau adalah Ali bin Abi Ṭālib, sehingga beliau diberi gelar
al-washiy (orang yang diberi wasiat).
2. Ar-Raj’ah. Arti ar-raj’ah ialah kembali. Ibnu Saba’ menyampaikan bahwa Nabi Muhammad
Saw tidak boleh kalah dengan Nabi Isa
As. Kalau Nabi Isa As. Akan kembali pada akhir zaman untuk menegakkan keadilan, maka Nabi Muhammad Saw. lebih patut untuk kembali. Ali bin Abi Ṭālib juga akan kembali di akhir zaman untuk menegakkan keadilan. Ia tidak percaya
bahwa Ali bin Abi Ṭālib telah mati terbunuh tetapi masih hidup.
![]() |
| Abdullah bin Saba | |
Ali bin Abi Ṭālib mengetahui
segala yang gaib, dan selalu menang dalam peperangan melawan orang kafir,
suara petir adalah suara Ali bin Abi Ṭālib, dan kilat adalah senyumannya.

1. Syi’ah Sabaiyah Syi’ah ini adalah pengikut Abullah Ibnu Saba’. Sekte ini termasuk syi’ah ghaliyah (syi’ah yang keterlaluan, yang berlebih-lebihan).
2. Syi’ah Kaisaniyah
Syi’ah ini adalah pengikut Mukhtar bin Ubay as-Tsaqafi. Golongan ini tidak mempercayai adanya ruh Tuhan dalam tubuh Ali bin Abi Ṭālib, tetapi mereka meyakini bahwa Imam Syi’ah adalah ma’sum dan mendapatkan wahyu.
3. Syi’ah Imamiyah
Syi’ah Imamiyah adalah:
- Ali bin Abi Ṭālib (600-661 M), juga dikenal dengan Amirul Mukminin
- Hasan bin Ali (625-669 M), juga dikenal dengan Hasan al-Mujtaba
- Husain bin Ali (626-680 M), juga dikenal dengan Husain asy-Syahid
- Ali bin Husain (658-713 M), juga dikenal dengan Ali Zainal Abidin
- Muhammad bin Ali (676-743 M), juga dikenal dengan Muhammad al-Baqir
- Jafar bin Muhammad (703-765 M), juga dikenal dengan Ja'far ash-Shadiq
- Musa bin Ja'far (745-799), juga dikenal dengan Musa al-Kadzim
- Ali bin Musa (765-818), juga dikenal dengan Ali ar-Ridha
- Muhammad bin Ali (810-835), juga dikenal dengan Muhammad al-Jawad atau Muhammad at Taqi
- Ali bin Muhammad (827-868 M), juga dikenal dengan Ali al-Hadi
- Hasan bin Ali (846-874 M), juga dikenal dengan Hasan al-Asykari
- Muhammad bin Hasan (868- M), juga dikenal dengan Muhammad al-Mahdi
4. Syi’ah Isma’iliyah
Syiah ismailiyah adalah Syi’ah yang mempercayai hanya 7 orang Imam, yaitu mulai Ali bin Abi Ṭālib dan diakhiri Ismail bin Ja’far as-Shaddiq yang lenyap dan akan keluar pada akhir zaman Syi’ah Isma’iliyah adalah:
- Ali bin Abi Ṭālib (600-661 M), juga dikenal dengan Amirul Mukminin.
- Hasan bin Ali (625-669 M), juga dikenal dengan Hasan al-Mujtaba
- Husain bin Ali (626-680 M), juga dikenal dengan Husain asy-Syahid
- Ali bin Husain (658-713 M), juga dikenal dengan Ali Zainal Abidin
- Muhammad bin Ali (676-743 M), juga dikenal dengan Muhammad al-Baqir
- Ja'far bin Muhammad bin Ali (703-765 M), juga dikenal dengan Ja'far ashShadiq
- Ismail bin Ja'far (721-755 M), adalah anak pertama Ja'far ash-Shadiq dan kakak Musa al-Kadzim
5. Syi’ah Zaidiyah
![]() |
| Syiah Zaidiyah | |
6. Syi’ah Qaramithah
Yaitu kaum Syi’ah yang suka menafsirkan al-Qur’an
sesuka hatinya. mengatakan bahwa malaikat-malaikat adalah muballigh mereka dan setan-setan
adalah musuh mereka, sembahyang adalah mengikuti mereka, haji adalah ziarah kepada imam-imam mereka. Orang yang sudah mengetahui sedalam-dalamnya
Allah, tidak perlu sembahyang, puasa, dll.
Tidak ada komentar